Memuat......
21 Mar 2023
Mohammad Hatta dikenal sebagai salah satu negarawan besar Indonesia yang memiliki peran penting dalam beberapa perundingan dengan pemerintah kolonial Belanda. Selain itu, Hatta juga merupakan seorang ekonom yang jempolan dan menjadi orang pertama yang menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia.
Hatta lahir di Bukittinggi pada tanggal 12 Agustus 1902. Ayahnya berasal dari keluarga ulama, sementara ibunya berasal dari keluarga pedagang. Namun, saat Hatta berumur tujuh bulan, ayahnya meninggal dunia. Hatta memulai pendidikannya di Sekolah Rakyat Melayu Fort De Kock pada tahun 1913 dan kemudian pindah ke Europeesche Lagere School (ELS) di Padang pada tahun 1916. Setelah lulus, ia melanjutkan studinya ke Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) di kota yang sama. Saat itu, Hatta mulai tertarik pada pergerakan dan bergabung dengan Jong Sumatranen Bond di mana ia menjabat sebagai bendahara hingga tahun 1921.
Saat menimba ilmu di Nederland Handelshogeschool di Rotterdam pada tahun 1921, Hatta bergabung dengan Indische Vereniging yang kemudian berubah menjadi Perhimpunan Indonesia. Pada tahun 1926, Hatta menjadi pemimpin organisasi pergerakan nasional di Belanda tersebut. Karena pengaruhnya yang besar, Hatta sering ditangkap dan diasingkan oleh pemerintah kolonial. Namun, perjuangannya tak pernah berhenti hingga dia menjadi sosok yang mendampingi Ir. Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945.
Selain menjadi wakil presiden, Hatta juga sempat menjabat sebagai menteri luar negeri dan perdana menteri. Hatta dikenal sebagai sosok yang jujur, sederhana, dan teguh memegang prinsip. Mahar Mardjono, mantan Rektor Universitas Indonesia, pernah menjadi saksi akan hal tersebut ketika mendampingi Hatta berobat ke luar negeri pada tahun 1970-an. Saat itu, Hatta memerintahkan sekretarisnya untuk mengembalikan uang sisa yang diberikan pemerintah untuk berobat kepada pemerintah karena ongkos pengobatan tak sebesar dari dugaan.
Setelah lengser dari posisinya sebagai wakil presiden, Bung Hatta juga pernah mengembalikan uang sisa yang merupakan dana nonbujeter untuk keperluan operasional dirinya selama menjabat wakil presiden. Hatta melakukan itu karena tak ingin meracuni diri dan mengotori jiwanya dengan rezeki yang bukan haknya.
Hatta meninggal pada tanggal 14 Maret 1980 setelah dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Jenazahnya kemudian dikebumikan di TPU Tanah Kusir. Hatta tetap dikenang sebagai salah satu negarawan besar Indonesia yang memperjuangkan kemerdekaan bangsa dan memiliki kepribadian yang jujur